1.
KLASIFIKASI
ILMU PENGETAHUAN
Empat klasifikasi Ilmu Pengetahuan :
1.Ilmu alam bernyawa (biologi)
2.Ilmu fisika alam tak bernyawa (fisika)
3.Ilmu bahasa (alat berkomunikasi manusia)
4.Ilmu sosial (hubungan antar manusia)
Ungkapan-ungkapan "perasaan (rasa)" orang saat berinteraksi
antar sesamanya, membuahkan:
a.Ilmu untuk
berinteraksi itu sendiri atau ilmu bahasa
b.Ilmu-ilmu sosial seperti filsafat, sejarah,
politik, psikologi, ekonomi, administrasi, hukum, antropologi-sosial, demografi
dsb.
Untuk mengetahui kuantitas pemahaman
ilmu-ilmu tsb, diperlukan angka-angka, yang diolah dengan ilmu berhitung atau
matematika. Auguste Comte
menyusun suatu ensiklopedi ilmu pengetahuan dengan mengklasifikasikan ilmu atas
dasar tingkat kompleksitas gejala-gejala yang dihadapi, yaitu : matematika
(yang menjadi dasar semua ilmu), astronomi, fisika, kimia dan biologi. Pada
mulanya berkembang sangat lambat sampai abad pertengahan (abad 15-16).
Pengembangan
tersebut sedikti lebih pesat terutama setelah Copernicus yang kemudian
diperkuat oleh Galileo berdasarkan penemuannya mengubah konsep geosentris
menjadi heliosentris dan seklaigus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada
saat ini. Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu
penelitian (teropong bintang) yang lebih baik. Periode ini dikenal sebagai
permulaan abad ilmu pengetahuan modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan
induksi atau eksperimen. Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga
mempengaruhi cara berpikir dan sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai
terjadinya revolusi industri pada abad ke-19.
Ahli piker
Yunani, Pythagoras (+ 500 SM) dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli
matematika dan transmutasi unsur (dasar dari kimia). Copernicus (1473-1543 M)
dikenal sebagai ahli astronomi, matematika dan pengobatan. Setelah itu
perkembangan ilmu yang relatif pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan
lagi seseorang menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam. Oleh karena itu
perlu dilakukan klasifikasi ilmu pengetahuan yang ada menjadi berbagai disiplin
bidang ilmu.
Secara garis besar ilmu pengetahuan dibagi menjadi
dua bidang ilmu utama yaitu :
1.
Ilmu Sosial dan Budaya yang mempelajari tentang tingkah laku manusia
2. Ilmu Pengetahuan Alam yang
mempelajari tentang makhluk hidup (biologi) dan benda mati (sains fisik). Sain
fisik utama adalah ilmu fisika yang sasaran utama pembelajarannya adalah materi
dan energi serta ilmu kimia yang mempelajari komposisi materi.
Pengembangan
ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya, terutama mulai awal abad ke-20
menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih
spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia maka telah terjadi pemfokusan
menjadi berbagai sub-disiplin ilmu kimia antara lain : kimia teoritis, kimia
analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia organik.
Perkembangan
ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin ilmu saja. Tetapi banyak ilmu baru yang
tidak bisa dibahas berdasarkan satu disiplin ilmu saja. Ilmu semacam ini
disebut sebagai multidisiplin ilmu. Contoh ilmu multidisiplin yang paling
popular adalah ilmu lingkungan. Banyak pendapat tentang pengertian IPA klasik
dan IPA modern yang dicetuskan oleh para pakar:
1.
IPA
Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka
dapat diartikan bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan
pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan
tiruan dari keadaan alam sekitar.
2.
IPA
modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun
pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai
disiplin ilmu yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan
sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern merintis dimulainya IPA
modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang
menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat. Sebagai
contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapatdimanfaatkan
dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan berbagai
penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain. IPA modern diperoleh
atas dasar penelitian dengan menggunakan metode ilmiah disertai pengujian
berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu
murni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar