ILMU PENGETAHUAN YANG
MENGGUNAKAN PELAJARAN FISIKA
Mata pelajaran fisika adalah salah
satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Hakikat sains adalah ilmu pengetahuan
yang objek pengamatannya adalah alam dengan segala isinya termasuk bumi,
tumbuhan, hewan, serta manusia. Sains adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh
dengan menggunakan metode-metode berdasarkan observasi. Sains berkaitan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas,
2003: 6). Ost dan George (Carin, 1980: 2) menyebutkan:
…
science is human activity that has evolved as an intellectual tool to
facilitate describing and ordering the environment. Once one accepts the
idea that science does not exist in any other realm but the mind, it ceases to
be a “thing”, an entity with its own existence. Though scientific truth or fact
is ideally objective, it is subject to human perception and logic …. As a
method, science is relatively stable and universally applied, while as body of
knowledge, it is constantly changing.
Artinya,
sains adalah aktivitas manusia yang telah berkembang sebagai sebuah perangkat
intelektual untuk memudahkan menggambarkan dan mengatur lingkungan. Sesekali
diterima akal bahwa sains tidak terdapat dalam realm yang lain kecuali
ingatan yang mengendap menjadi sesuatu, sebuah kesatuan yang muncul dengan
eksistensinya. Kebenaran ilmiah atau fakta adalah sasaran yang diharapkan, yang
merupakan dasar bagi persepsi dan logika manusia. Sebagai metode, sains relatif
stabil dan berlaku universal, sementara sebagai kumpulan (bangunan)
pengetahuan, sains mengalami perubahan secara terus menerus.
Hakikat fisika menurut Beiser (1962: v), “Physics, like
any other science, involves the active of pursuit of knowledge, and it contains
many elements besides its basics concepts”. Menurut Karso (1993: 71),
fisika merupakan ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah-langkah
observasi, perumusan masalah, pengujian hipotesis lewat eksperimen, pengajuan
kesimpulan, dan pengajuan teori atau konsep.
Menurut
Sumadji (1998: 35) fungsi mata pelajaran IPA (sains) adalah sebagai berikut:
- Memberi
bekal pengetahuan dasar, baik untuk dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan lebih tinggi maupun untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
- Mengembangkan
keterampilan-keterampilan dalam memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan
konsep-konsep IPA.
- Menanamkan
sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya.
- Menyadarkan
siswa akan keteraturan alam dan segala keindahannya, sehingga siswa
terdorong untuk mencintai dan mengagungkan Penciptanya.
- Memupuk
daya kreatif dan inovatif siswa.
- Membantu
siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam bidang IPTEK.
- Memupuk
serta mengembangkan minat siswa terhadap IPA.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan
bagian dari sains yang memungkinkan manusia memperoleh kebenaran ilmiah dari
fenomena-fenomena alam sehingga memudahkan menggambarkan dan mengatur alam. Selain
itu, mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang berfungsi
mengembangkan semua aspek belajar yang dimiliki peserta didik (afektif,
kognitif, dan psikomotor) sehingga mempunyai sikap percaya diri untuk bekal
hidup di masyarakat.
Pengertian
Fisika secara Umum.
Fisika adalah ilmu yang paling fundamental dan
mencakup semua Sains, baik Sains benda-benda hidup maupun Sains fisika. Dalam
pengertian secara luas fisika itu cabang dari ilmu pengetahuan yang menguraikan
dan menjelaskan tentang unsur-unsur dalam bumi serta penomenanya. Fisika juga
merupakan ilmu pengetahuan kuantitatif atau ilmu pengetahuan tentang
pengukuran, percobaan, dan hasil percobaan secara sistematis. Diantara ilmu
seperti astronomi, kimia, metalurgi, geologi, dan ilmu biologi tidak mungkin memberikan
definisi yang akurat tanpa mempergunakan dasar -dasar dalam ilmu fisika tetapi
selama abad XX penelitian fisika, seperti type penelitian ilmu pengetahuan,
sedang mempelajri struktur dari unsur atoll dan inti atom.
Tidak ada batas dari defenisi ilmu fisika yang
akurat, ilmu pengetahuan yang berbeda adalah sebagai contoh yang nyata bahwa
ada ilmuan dan batas ilmu
pengetahuan
yang dipakai sebagai percoban dengan nama-mana gabungan yaitu:
kimia
fisika, fisika astronomi, fisika geologi, fisika biologi, kimia biologi, dan
fisika obat-obatan. Fisika merupakan ilmu yang lebih banyak memerlukan
pemahaman dari pada penghapalan. Kunci kesuksesan dalam belajar fisika yaitu
ada kemampuan kita untuk memahami tiga hasil pokok fisika yaitu;
-
konsep-konsep / penertian
-
hukum-hukum / asas-asas
-
teori-teori
Sebagai contoh perhatikan beberapa benda dengan
berat berbeda yang dijatuhkan. Ternyata bila dijatuhkan dari ketinggian yang
sama maka benda-benda tersebut tiba ditanah dalam waktu yang sama bila gesekan
dalam udara dapat diabaikan. Inti dari kejadian-kejadian ini adalah contoh dari
prinsip umum yang didapat dari proses generalisasi, yaitu:
“laju
jatuh bebas suatu benda tidak tergantung pada berat benda”.
Proses membuat pernyataan umum yang didasarkan
beberapa pengamatan
atau
percobaan disebut proses induksi. Pernyatan umum yang telah dibuat ini selanjutnya
dapat digunakan untuk meramal hasil percobaan maka hasil percobaan
lain
melalui proses deduksi. Bila ramalan tersebut sesuai dengan hasikan percobaan maka
pernyataan umum diterima, sedangkan bila terjadi perbedaan maka sumber ketidak
sesuaian itu perlu dicari. Mungkin kesalahan terjadi dalam percobaannya namun
mungkin, pula telah terjadi penurunan atau deduksi yang salah dari pernyataan
umum tadi menuju kehasil peramalan. Bila kedua proses tadi tidak ada yang
salah, maka pemyatan umum yang perlu dimodifikasi atau ditolak sama sekali.
Keberhasilan sains dicapai karena para ilmuan telah
mengembang dan menggunakan suatu metoda yang sangat efektif. Galileo, ilmuan
terkenal yang sering kali disebut sebagai "Bapak Metoda Ilmiah",
telah mengajarkan seperti telah tersirat dalam pembahasan diatas sebagai
berikut :
1.
Mengenali permasalahan
2.
Menebak atau menduga jawabannya
3.
Meramalkan akibat dari dugaan tersebut
4.
Melakukan percobaan untuk menguji ramalan
5.
Merumuskan teori termudah sehubungan dengan ramalan dan hasilpercobaan tadi
Pentingnya hubungan yang erat antara prinsip-prinsip
fisika dan sifat-sifat
fisis
yang teramati dialam nyata merupakan perbedaan penting dan pundamental
antara
fisika dan matematika, terutama matematika murni, hanya berhenti pada pembentukan
struktur yang konsisten dan logis berdasarkan aturan-aturan logis tertentu,
namun tidak dikaitkan dengan hal-hal nyata diluar itu. Bila hubungan yang sudah
dapat dikaitkan dengan alam nyata, maka ranah (domain) matematika telah ditinggalkan
untuk masuk keranah fisika.
Fisika memberi prinsip-prinsip dasar, yang
bersama-sama dengan teknik
matematika
yang tepat, akan merupakan unsur yang penting dalam perkembangan
kerekayasaan
(engineering). Kerekayasaan merupakan terapan dari prinsip-prinsip
sains
pemecahan permasalahan praktis. Sasaran utama dari fisika adalah mengerti
prinsip-prinsip
dari dunia fisika dan tidak menerapkan ke hal-hal yang praktis. Hal
yang
terakhir ini adalah tugas dibidang kerekayasaan, walaupun banyak juga fisikawan
yang terlibat dalam pekerjaan yang sifatnya atau sebagian dari padanya
bersifat
kerekayasaan. Memang tidaklah mungkin dan tidaklah perlu untuk membuat garis
yang tegas antara fisika dan kerekayasaan. Jadi, walaupun fisika berhubungan dengan
prinsip-prinsip dasar, namun latihan untuk menerapkan latihan-latihan ini adalah
penting untuk mendapatkan pengertian yang mantap.
Tujuan belajar fisika adalah untuk memberikan
pengetahuan dan pemahaman terhadap penerapan konsep-konsep fisika dan metode
ilmiah yang melibatkan ketrampilan proses untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, melalui belajar fisika
diharapkan pula untuk dapat meningkatkan perkembangan IPTEK, pelestarian
lingkungan serta kekayaan alam Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar