Sabtu, 16 Agustus 2014

ILMU PENGETAHUAN YANG MENGGUNAKAN PELAJARAN FISIKA

ILMU PENGETAHUAN YANG MENGGUNAKAN PELAJARAN   FISIKA

            Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Hakikat sains adalah ilmu pengetahuan yang objek pengamatannya adalah alam dengan segala isinya termasuk bumi, tumbuhan, hewan, serta manusia. Sains adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode berdasarkan observasi. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2003: 6). Ost dan George (Carin, 1980: 2) menyebutkan:
 … science is human activity that has evolved as an intellectual tool to facilitate describing and ordering  the environment. Once one accepts the idea that science does not exist in any other realm but the mind, it ceases to be a “thing”, an entity with its own existence. Though scientific truth or fact is ideally objective, it is subject to human perception and logic …. As a method, science is relatively stable and universally applied, while as body of knowledge, it is constantly changing.
Artinya, sains adalah aktivitas manusia yang telah berkembang sebagai sebuah perangkat intelektual untuk memudahkan menggambarkan dan mengatur lingkungan. Sesekali diterima akal bahwa sains tidak terdapat dalam realm yang lain kecuali ingatan yang mengendap menjadi sesuatu, sebuah kesatuan yang muncul dengan eksistensinya. Kebenaran ilmiah atau fakta adalah sasaran yang diharapkan, yang merupakan dasar bagi persepsi dan logika manusia. Sebagai metode, sains relatif stabil dan berlaku universal, sementara sebagai kumpulan (bangunan) pengetahuan, sains mengalami perubahan secara terus menerus.
Hakikat fisika menurut Beiser (1962: v), “Physics, like any other science, involves the active of pursuit of knowledge, and it contains many elements besides its basics concepts”. Menurut Karso (1993: 71), fisika merupakan ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah-langkah observasi, perumusan masalah, pengujian hipotesis lewat eksperimen, pengajuan kesimpulan, dan pengajuan teori atau konsep.
Menurut Sumadji (1998: 35) fungsi mata pelajaran IPA (sains) adalah sebagai berikut:
  1. Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi maupun untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep IPA.
  3. Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
  4. Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan segala keindahannya, sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan mengagungkan Penciptanya.
  5. Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.
  6. Membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam bidang IPTEK.
  7. Memupuk serta mengembangkan minat siswa terhadap IPA.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan bagian dari sains yang memungkinkan manusia memperoleh kebenaran ilmiah dari fenomena-fenomena alam sehingga memudahkan menggambarkan dan mengatur alam. Selain itu, mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang berfungsi mengembangkan semua aspek belajar yang dimiliki peserta didik (afektif, kognitif, dan psikomotor) sehingga mempunyai sikap percaya diri untuk bekal hidup di masyarakat.
Pengertian Fisika secara Umum.
Fisika adalah ilmu yang paling fundamental dan mencakup semua Sains, baik Sains benda-benda hidup maupun Sains fisika. Dalam pengertian secara luas fisika itu cabang dari ilmu pengetahuan yang menguraikan dan menjelaskan tentang unsur-unsur dalam bumi serta penomenanya. Fisika juga merupakan ilmu pengetahuan kuantitatif atau ilmu pengetahuan tentang pengukuran, percobaan, dan hasil percobaan secara sistematis. Diantara ilmu seperti astronomi, kimia, metalurgi, geologi, dan ilmu biologi tidak mungkin memberikan definisi yang akurat tanpa mempergunakan dasar -dasar dalam ilmu fisika tetapi selama abad XX penelitian fisika, seperti type penelitian ilmu pengetahuan, sedang mempelajri struktur dari unsur atoll dan inti atom.
Tidak ada batas dari defenisi ilmu fisika yang akurat, ilmu pengetahuan yang berbeda adalah sebagai contoh yang nyata bahwa ada ilmuan dan batas ilmu
pengetahuan yang dipakai sebagai percoban dengan nama-mana gabungan yaitu:
kimia fisika, fisika astronomi, fisika geologi, fisika biologi, kimia biologi, dan fisika obat-obatan. Fisika merupakan ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada penghapalan. Kunci kesuksesan dalam belajar fisika yaitu ada kemampuan kita untuk memahami tiga hasil pokok fisika yaitu;
- konsep-konsep / penertian
- hukum-hukum / asas-asas
- teori-teori
Sebagai contoh perhatikan beberapa benda dengan berat berbeda yang dijatuhkan. Ternyata bila dijatuhkan dari ketinggian yang sama maka benda-benda tersebut tiba ditanah dalam waktu yang sama bila gesekan dalam udara dapat diabaikan. Inti dari kejadian-kejadian ini adalah contoh dari prinsip umum yang didapat dari proses generalisasi, yaitu:
laju jatuh bebas suatu benda tidak tergantung pada berat benda”.
Proses membuat pernyataan umum yang didasarkan beberapa pengamatan
atau percobaan disebut proses induksi. Pernyatan umum yang telah dibuat ini selanjutnya dapat digunakan untuk meramal hasil percobaan maka hasil percobaan
lain melalui proses deduksi. Bila ramalan tersebut sesuai dengan hasikan percobaan maka pernyataan umum diterima, sedangkan bila terjadi perbedaan maka sumber ketidak sesuaian itu perlu dicari. Mungkin kesalahan terjadi dalam percobaannya namun mungkin, pula telah terjadi penurunan atau deduksi yang salah dari pernyataan umum tadi menuju kehasil peramalan. Bila kedua proses tadi tidak ada yang salah, maka pemyatan umum yang perlu dimodifikasi atau ditolak sama sekali.
Keberhasilan sains dicapai karena para ilmuan telah mengembang dan menggunakan suatu metoda yang sangat efektif. Galileo, ilmuan terkenal yang sering kali disebut sebagai "Bapak Metoda Ilmiah", telah mengajarkan seperti telah tersirat dalam pembahasan diatas sebagai berikut :
1. Mengenali permasalahan
2. Menebak atau menduga jawabannya
3. Meramalkan akibat dari dugaan tersebut
4. Melakukan percobaan untuk menguji ramalan
5. Merumuskan teori termudah sehubungan dengan ramalan dan hasilpercobaan tadi
Pentingnya hubungan yang erat antara prinsip-prinsip fisika dan sifat-sifat
fisis yang teramati dialam nyata merupakan perbedaan penting dan pundamental
antara fisika dan matematika, terutama matematika murni, hanya berhenti pada pembentukan struktur yang konsisten dan logis berdasarkan aturan-aturan logis tertentu, namun tidak dikaitkan dengan hal-hal nyata diluar itu. Bila hubungan yang sudah dapat dikaitkan dengan alam nyata, maka ranah (domain) matematika telah ditinggalkan untuk masuk keranah fisika.
Fisika memberi prinsip-prinsip dasar, yang bersama-sama dengan teknik
matematika yang tepat, akan merupakan unsur yang penting dalam perkembangan
kerekayasaan (engineering). Kerekayasaan merupakan terapan dari prinsip-prinsip
sains pemecahan permasalahan praktis. Sasaran utama dari fisika adalah mengerti
prinsip-prinsip dari dunia fisika dan tidak menerapkan ke hal-hal yang praktis. Hal
yang terakhir ini adalah tugas dibidang kerekayasaan, walaupun banyak juga fisikawan yang terlibat dalam pekerjaan yang sifatnya atau sebagian dari padanya
bersifat kerekayasaan. Memang tidaklah mungkin dan tidaklah perlu untuk membuat garis yang tegas antara fisika dan kerekayasaan. Jadi, walaupun fisika berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar, namun latihan untuk menerapkan latihan-latihan ini adalah penting untuk mendapatkan pengertian yang mantap.

Tujuan belajar fisika adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap penerapan konsep-konsep fisika dan metode ilmiah yang melibatkan ketrampilan proses untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, melalui belajar fisika diharapkan pula untuk dapat meningkatkan perkembangan IPTEK, pelestarian lingkungan serta kekayaan alam Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar